Senin, 23 Mei 2011

Makna Sepuluh Ribu Rupiah [Motivasi]

Sepuluh ribu rupiah. Kira-kira kalau kamu memegang duit dengan sejumlah itu atau sisa yang ada Cuma segitu, apa yang ada dalam pikiran kamu..? besaran duit Rp 10, 000 itu kategori besar atau kecil ?
Nah dewasa ini, kebanyakan dari orang-orang terutama yang telah bekerja disebuah perusahaan besar atau mempunyai usaha yang besar, tentunya duit Rp 10,000 ini adalah duit yang sangat kecil dibandingkan pendapatan dari kerjanya juga usahanya.
Umumnya Rp 10,000 ini digunakan untuk pembelian apa saja sih..?
rokok sebungkus, warnet 4 jam, ngemil eskrim, atau beli DVD
Tahukah kamu, bagi masyarakat kalangan sederhana atau kecil, duit Rp 10,000 ini mereka memperoleh dengan susah payah?
Tahukah kamu, banyak masyarakat kecil yang untuk memperoleh Rp 10,000 mesti dulu menunggu sampai beberapa hari..?
Mudah-mudahan gambar dibawah ini, bisa memberi pencerahan tentang perolehan Rp 10,000 tadi



Penambang Belerang 
Mereka hanya mendapat uang Rp.300/Kg dari belerang yang mereka angkut dengan jarak yang ditempuh mengangkat beban kiloan meter. Untuk mendapat upah Rp 10.000 mereka harus mengangkat belerang 33kg belerang. Bayangkan, apabila kamu menjadi penambang berelang ini? Sanggup?
Buruh Pemecah Batu
Buruh pemecah batu kali yang digunakan tersebut mendapat upah Rp 1.250 perkeranjang batu, dalam satu hari bisa mendapatkan upah Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu dengan menggunakan tenaga yang tidak sedikit. Bayangkan kamu jika menjadi pemecah batu ini? Sanggup?
Pengangkut Pasir  
Dalam sehari bisa mengumpulkan sebanyak satu truk pasir berukuran sedang dan dihargai 50 ribu rupiah. Hasil penjualan ini, kemudian dibagi berempat setelah dikurangi jatah untuk juragan pasir. Setidaknya masing-masing penambang bisa mengantongi upah 10 ribu rupiah. Namun saat musim kemarau, seakan menjadi ujian berat bagi para penambang. Untuk memenuhi pesanan pasir sebanyak satu truk berukuran sedang saja, mereka dapat memenuhinya dalam waktu semingggu. Disaat-saat seperti inilah, mereka harus pandai menyiasati hidup, mengatur pengeluaran sebijak mungkin. Bayangkan kamu jika menjadi pengakut pasir sudah cukup bijak kah untuk mengatur pengeluaran dari hasil Rp 10,000? Sanggup?
Pemetik Daun Teh
Mereka harus mengumpulkan 20 hingga 50 kg pucuk teh. Setiap kilonya dihargai oleh pihak perkebunan Rp 325.
Tentunya bisa dibayang bukan, harus mengumpulkan 50 kg daun teh?

*****

Nah, gambar-gambar tadi adalah hanya sebagian kecil jumlah penduduk di negeri tercinta kita ini yang berpenghasilan dibawah rata-rata

Dear Sahabat TerimakasihIBU
Apa yang mereka makan? sementara mereka harus memikirkan biaya sekolah anak mereka, pakaian, susu juga uang jajannya

Masihkah diantara kita yang slalu menghamburkan harta dengan percuma yang di miliki?

Masihkah harus ada kesenjangan sosial diantara kita?
Masihkah kita berpikir dua kali untuk membantu saudara kita?
Masihkan tegakah kita melihat mereka menderita?

Nah Mukjizat memberi dari Tuhan itu ada loh.
Yuk saling memberi satu sama lain, rejeki yang dikeluarkan untuk memberi, percayalah Tuhan akan memberi berlipat ganda bahkan hingga berlimpah rejeki untuk kamu yang memberi.

Selasa, 10 Mei 2011

Satu Hari Kini Tinggal 23 Jam

VIVAnews - Richard Gross, peneliti dari Jet Propulsion Laboratory, NASA menyusun model penghitungan kompleks untuk mengalkulasikan secara teoritis, bagaimana gempa bumi di Jepang, yang merupakan gempa terbesar kelima sejak tahun 1900, memengaruhi rotasi Bumi.

Memanfaatkan data dari United States Geological Survey, hasil perhitungan mengindikasikan adanya perubahan distribusi massa Bumi. Gempa Jepang telah membuat Bumi berputar sedikit lebih cepat, dan memperpendek waktu dalam satu hari hingga 1,8 mikrodetik atau sepersejuta detik.

Kalkulasi yang dibuat juga menunjukkan bahwa poros Bumi bergerak sekitar 17 centimeter ke arah bujur timur. Perubahan poros ini akan membuat pergerakan Bumi sedikit berbeda. Namun itu tidak mempengaruhi posisi Bumi di ruang angkasa karena hanya kekuatan eksternal seperti gravitasi Matahari, Bulan, dan planet-planet yang mampu mengubah itu.

Seputar semakin singkatnya waktu dalam satu hari yang sudah tidak mencapai 24 jam, sebagai gambaran, akibat gempa dengan magnitude 8,8 yang terjadi tahun lalu di Chile, waktu dalam satu hari telah dipangkas sebesar 1,26 mikrodetik dan menggeser poros Bumi sekitar 8 cm.

Padahal, menggunakan kalkulasi serupa yang dilakukan setelah gempa dengan magnitude 9,1 yang menghantam Aceh tahun 2004 lalu, waktu dalam satu hari sudah berkurang sebesar 6,8 mikrodetik akibat bergesernya poros dan bentuk Bumi sekitar 7 cm.

“Rotasi Bumi terus berubah, dan tidak hanya disebabkan oleh gempa, namun juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti angin di atmosfer dan arus samudera,” kata Gross, seperti dikutip dari Science Daily, 10 Mei 2011. “Bagaimana gempa memengaruhi rotasi Bumi tergantung pada skala, lokasi, dan bagaimana gempa terjadi,” ucapnya.

Gross menyebutkan, dalam kurun satu tahun, waktu dalam satu hari bisa bertambah dan juga berkurang sekitar satu milidetik atau 550 kali lebih besar dibanding akibat gempa Jepang. Demikian pula dengan lempeng Bumi yang bisa bergeser sekitar 1 meter dalam satu tahun akibat berbagai gempa.

“Secara teori, apapun yang mampu meredistribusi massa Bumi akan mengubah rotasi planet Bumi,” kata Gross. “Namun demikian, perubahan rotasi dan poros Bumi seharusnya tidak memengaruhi kehidupan kita sehari-hari. Perubahan ini sangat alami dan terjadi kapan saja. Orang-orang tidak perlu khawatir,” ucapnya.

Meski telah membuat penghitungan, kalkulasi yang dibuat Gross, baik untuk rotasi dan poros Bumi, hasilnya kemungkinan akan masih berubah dengan munculnya data-data baru yang lebih akurat seputar fenomena yang terjadi di Bumi. (umi)
• VIVAnews