Inspirasi

Semakin Kukejar Semakin (kau) Jauh

"Adakalanya mimpi-mipmi hadir seluas samudera sehingga kita bisa berenang di dalamnya.”(Tentang Mimpi dan Harapan—Buku Menggengam Cahaya)
Setiap peristiwa adalah sumbu­­-sumbu bagi kantong-kantong kenangan—dan merupakan tempat menyalahkan ingatan dengan segenap emosi tentang apa yang datang dan apa yang pergi di dalam kehidupan.
Mungkin siapa tahu ketika kala ingatan yang—dulu pita rekaman hidup di dalam memori berputar kembali, berjuta rasa bisa saja berkecamuk dalam jiwa. Sedih, luka, bahagia atau bahkan kehilangan yang sangat mendalam sekalipun pasti akan terasa tertoreh di lembar-lembar kehidupan. Mau tidak mau hal itu pun harus diterima. Tak terkecuali dengan mimpi seorang anak manusia yang kandas di tengah jalan. Walau tetes demi setetes peluh menemani tanpa diketahui dengan pasti.
Entah, apakah mimpi (baca:cita-cita) itu benar-benar menjadi bagian dari hidup saja atau hanya fatamorgana sesaat saja. Entahlah. Namun yang pasti sebagai umat yang berakal hanya bisa berpasrah diri sebagai jalan satu-satu yang perlu dilakukan. Walau rasa kecewa itu nanti akan tertancap di lubuk hati dan akan terasa.
Ya, ternyata hidup tak semuda bermimpi saja—yang begitu mudah diucapkan dibandingakn menjadi sebuah kenyataan dalam keinginan semu.
Hal itu pun pernah aku alami dalam hidup ini. Pun aku tak bisa mengelak dengan hal itu. Hingga akhirnya sebuah cerita yang penuh warna biru mengharu bergulir. Sebuah cerita yang menurutku sebagai awal mimpi dalam tidur semuku sekaligus keraguan dalam hidupku.
Panggil saja namaku Fiyan! Walau pun nanti ada embel-embel di belakang itu pun hanya untuk menutupi indentitasku. Siapa aku sesungguhnya. Namun yang jelasnya cukup lima huruf itu saja yang terurai dalam namaku. Tak lebih dan juga tak kurang. Singkat dan (mungkin) tak perlu dipanjangkan. Hanya tiga huruf konsonan dan dua huruf vokal yang menemani nama itu. Cukup singkat dan mudah dihafal bukan?
Membicarakan pilihan hidup. Atau, cita-cita. Apalagi sebuah mimpi bagiku sama saja membicarakan takdir seseorang! Mau tak mau harus disangkutpautkan dengan namanya upaya dan daya itu sendiri. Alias, kegigihan seseorang dalam menempuh itu semua. Entah itu namanya pilihan hidup, cita-cita maupun mimpi hanya orang itu sendiri yang bisa mengalaminya. Halnya aku, walau hal itu tak sesuai dengan apa yang aku harapkan!
Aku. Ya, aku. Hal yang pernah aku alami bahkan aku jalani walau hanya sesaat. Tapi aku pernah merasakan. Dan…cerita inilah yang bergulir….!